Senin, 17 Oktober 2011

kebaya modifikasi

Kebaya masa kini telah berkembang pesat dan semakin banyak peminatnya, tidak hanya dikenakan oleh kaum ibu, tapi juga mulai diminati oleh perempuan muda di negeri ini. Ibu-ibu yang memasuki usia senja kebanyakan masih menggunakan kebaya klasik sehari-harinya. Namun kebaya di kalangan umum saat ini, banyak dikenakan oleh perempuan Indonesia pada acara-acara resmi, seperti wisuda, acara pernikahan, upacara adat dan momen Lebaran. Yang menjadi pembeda, biasanya untuk acara wisuda dan upacara adat, kebaya didesain sesederhana mungkin tidak seperti desain kebaya pengantin. Sedang untuk momen Lebaran, kebaya dirancang sesuai dengan model busana mmuslim yang tidak menampakkan lekuk tubuh dan bagian krahnya dibuat lebih tinggi.
Kebaya hasil tangan para perancang busana mampu menyulap kebaya menjadi busana yang semakin memancarkan pesona keanggunan perempuan Indonesia. Semakin banyak variasi berkebaya saat ini, mulai dari penyesuaian bahan, desain dan aksesorinya. Sehingga kebaya menjadi busana yang glamour di tengah suasana pesta.
Sebelumnya kebaya terbuat dari tenunan serat alami, katun halus atau sutera, namun kini banyak bahan alternatif lainnya yang bisa disesuaikan dengan keinginan pemakai. Ditambahkannya aksesori seperti beads, payet, pita, hingga border semakin mempercantik tampilan kebaya. Kini, kebaya tidak melulu pada potongannya yang pendek atau hanya mencapai lutut, tetapi juga dapat didesain panjang menutupi mata kaki atau menjuntai panjang seperti potongan gamis busana muslim dengan tanpa mengurangi pesona keanggunan kebaya. Dengan desain kebaya yang panjang, maka para perempuan muslimah tidak perlu canggung untuk mengenakannya. Dan tidak pula terbatas pada pemakaian jilbab saat mengenakan kebaya tersebut.

Kebaya yang anggun dan penuh pesona tidak luput dari selera dan padu padan bahan dan warna dengan bentuk tubuh. Karena jika salah dalam pemilihan bahan dan desain yang tidak sesuai dengan bentuk tubuh akan menciptakan tampilan yang semakin aneh dan tidak sedap dipandang mata, bahkan akan tidak nyaman saat dikenakan.
Warna kebaya sangat banyak dan seakan tanpa batas. Penyesuaian warna juga berperan dalam keidealan bentuk tubuh dan penyesuaian acara yang akan dihadiri. Saat siang hari, mengenakan kebaya dengan warna soft akan terlihat lebih segar dan anggun. Pemilihan warna gelap baik digunakan oleh tubuh yang gemuk, karena kesan gelapnya akan menyamarkan bentuk tubuh yang gemuk. Dan warna gelap ini baiknya dihindari oleh si tubuh kurus.


asal usul kebaya

Kebaya terus berevolusi seiring dengan berkembangnya zaman. Menurut sejarahnya, awal mula kebaya yakni pada abad ke-15 Masehi, yang mana pada saat itu kebaya merupakan busana perempuan Indonesia, terutama perempuan Jawa, yang berupa atasan yang dikenakan bersama dengan kain.
Menurut Ferry Setiawan, seorang perancang busana, pada tahun 1940 an, kebaya pernah dipilih oleh Presiden Soekarno sebagai kostum nasional. Pada saat itu kebaya dianggap sebagai busana tradisional perempuan Indonesia. Kebaya juga pernah menjadi lambang emansipasi perempuan Indonesia, sehubungan dengan pakaian yang dikenakan oleh tokoh kebangkitan perempuan Indonesia, Raden Ajeng Kartini. Sehingga pada tanggal 21 April setiap tahunnya, para siswi, remaja putri, dan para ibu yang tampil dengan mengenakan busana tradisional, di antaranya adalah busana kebaya.
Menurut Ria Pentasari, penulis buku Chic in Kebaya, asal muasal kebaya erat hubungannya dengan bangsa Arab, Tiongkok dan Portugis, karena kata kebaya dianggap berasal dari ketiga bangsa tersebut. Seorang sejarawan, Denys Lombard menulis dalam bukunya Nusa Jawa: Silang Budaya(1996) bahwa kata kebaya berasal dari bahasa Arab ‘kaba’ yang artinya pakaian, yang hingga saat ini istilah abaya juga masih digunakan untuk pakaian tunik panjang khas Arab.
Pada abad ke-19, kebaya dikenakan oleh semua kelas sosial sehari-harinya, baik perempuan Jawa maupun peranakan Belanda. Bahkan kebaya sempat menjadi busana wajib bagi perempuan Belanda yang hijrah ke Indonesia pada saat itu.
Pada pertengahan abad ke-18, ada dua jenis kebaya yang banyak dikenakan masyarakat:
  1. Kebaya Encim, yaitu kebaya yang dikenakan oleh perempuan Cina peranakan di Indonesia.
  2. Kebaya Putu Baru, yaitu kebaya bergaya tunik pendek yang berwarna-warni dengan motif cantik.
da tahun 1970-an, kiblat dunia mode Indonesia berpaling ke Eropa dan Amerika Serikat karena pengaruh budaya popnya mengalir deras dan kuat. Sehingga pada saat itu kebaya dianggap ketinggalan zaman, dan mulai ditinggalkan dan hanya dikenakan pada acara resmi atau pada acara resepsi.
Namun lagi-lagi kebaya mampu meraih kembali masa gemilangnya di tahun 1990. Hal ini tidak terlepas dari usaha tangan-tangan kreatif para perancang busana pada saat itu. Para perancang mampu memodifikasi kebaya menjadi lebih unik dan beragam dengan menghadirkan keanggunan modern. Sebut saja perancang busana Dhea Panggabean, Anne Avantie, Amy Atmanto dan perancang busana lainnya yang mampu merancang kebaya gaya masa kini yang mulai biasa disebut ‘kebaya pesta’.

batik mega mendung

Hampir di seluruh wilayah Jawa memiliki kekayaan budaya batik yang khas. tentu saja ada daerah-daerah yang lebih menonjol seperti Solo, Yogya, dan Pekalongan. tetapi kekayaan seni batik daerah Cirebon juga tidak kalah dibanding kota-kota lainnya.
Menurut sejarahnya, di daerah cirebon terdapat pelabuhan yang ramai disinggahi berbagai pendatang dari dalam maupun luar negri. Salah satu pendatang yang cukup berpengaruh adalah pendatang dari Cina yang membawa kepercayaan dan seni dari negerinya.
Dalam Sejarah diterangkan bahwa Sunan Gunung Jati yang mengembangkan ajaran Islam di daerah Cirebon menikah dengan seorang putri Cina Bernama Ong TIe. Istri beliau ini sangat menaruh perhatian pada bidang seni, khususnya keramik. Motif-motif pada keramik yang dibawa dari negeri cina ini akhirnya mempengaruhi motif-motif batik hingga terjadi perpaduan antara kebudayaan Cirebon-Cina.
Salah satu motif yang paling terkenal dari daerah Cirebon adalah batik Mega Mendung atau Awan-awanan. Pada motif ini dapat dilihat baik dalam bentuk maupun warnanya bergaya selera cina.
Motif mega mendung melambangkan pembawa hujan yang di nanti-natikan sebagai pembawa kesuburan, dan pemberi kehidupan. Motif ini didominasi dengan warna biru, mulai biru muda hingg biru tua. Warna biru tua menggambarkan awan gelap yang mengandung air hujan, pemberi penghidupan, sedangkan warna biru muda melambangkan semakin cerahnya kehidupan.

sonny radji

Desainer Busana Sonny Radji di Jl Musi no. 36 Surabaya. Fasilitas yang direncanakan adalah adanya butik, ruang konsultasi, pagelaran busana, bar counter, ruang menjahit, ruang pengelola. Konsep yang diajukan adalah Jawa OrientaL dimana menurut Sonny Radji oriental yang dimaksud adalah Cina. Oleh karena itu dalam perancangan banyak menggunakan bahan kayu, ornamen Jawa dan Cina serta warna Cina dan ornamennya untuk menampilkan konsep tersebut. Pola penataan ruang ditata secara dinamis untuk menunjukkan bahwa mode selalu berubah sesuai tren yang berlaku.karya beliau sudah tidak di ragukan lagi.
pak sonny juga mempunyai koleksi kain yang berusia 120 tahun .
Batik parang barong ini milik leluhur keluarga desainer Sony Radji,. Selain itu Sony Radji, menyimpan beberapa batik yang juga berusia 120 tahun yaitu batik motif lar, surya sumirat, pring kuning, parang dan cakar murni.








Rabu, 12 Oktober 2011

dasar dasar membuat pola

Pola atau Patern dalam menjahit adalah potongan kain atau kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat baju, pada saat kain digunting. Potongan kain atau kertas tersebut mengikuti ukuran bentuk badan dan model tertentu.

Pola dasar dalam
menjahit baju terdiri dari :

1. Pola badan bagian atas, dari bahu sampai ke pinggang, biasanya disebut pola badan bagian muka dan belakang.

2. Pola bagian bawah, dari pinggang sampai lutut atau sampai mata kaki. Atau biasa disebut pola dasar rok muka dan belakang.

3. Pola lengan, dari lengan bagian atas atau bahu terendah sampai siku atau pergelangan, biasa disebut pola dasar lengan.

4. Adapula pola badan atas dengan pola badan bawah yang menjadi satu biasa disebut pola dasar gaun atau baju terusan. Sebenarnya tidak ikut
kursus menjahit juga tidak apa-apa untuk mengetahui hal ini.

Tujuan mempelajari Pola dasar
jahit menjahit ataupun dalam belajar menjahit adalah supaya dapat mewujudkan busana sesuai model, bentuk tubuh atau proporsi tubuh dengan baik dan serasi.

Kunci keberhasilan pola dasar dalam
menjahit baju terletak pada ketepatan mengambil ukuran, cara menggambar pola dan memahami bentuk tubuh sipemakai.

Mengambil ukuran badan

Saat
jahit menjahit yaitu mengambil ukuran, model atau orang yang diukur harus berdiri dengan sikap tegak lurus supaya ukuran yang diambil tepat.

Sebelumnya ikatlah tali ban atau ban elastic kecil dengan lebar tidak lebih dari 2 cm pada pinggang sebagai batas badan atas dan bawah. Perhatikan benar agar letak tali tepat di tempatnya dan tidak berkelok-kelok.